sahabat...
dan di pundak nya kau bisa letakkan separuh bebanmu.
ketika pundakmu tak lagi mampu membawa semua
dan di dadanya kau bisa tumpahkan air matamu.
ketika dadamu sendiri telah sesak
sahabat, adakah dirimu seperti itu untuk aku??
adakah dirimu sahabat
mendengarkan semua kesahku
mengusap lembut ubunku
dan mengajarkan aku kembali tersenyum
setelah berbilang hari senyum itu menghilang dari bibirku
melepas pandang nun jauh, mencari bintang di balik kabut. bolehlah ia menjadi kisah, yang kututurkan lewat kataku. "a light of miracle"
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Telah Memilih
Bagaimana dia melewati hari tanpa adiknya, tanpa kakanya, tanpa sepupunya, tanpa teman=temanya. Kuseka lagi air mataku. Hari ke 3 anak-ana...

-
senin 2 Juli Pukul 8 tepat aku di simpul. Duduk di tempat biasa Nash duduk. Melakoni aktivitas yang sabtu kemarin masih dia lakoni. Hari per...
-
Sebenarnya aku ingin tegar laksana karang yang tak goyah meski di terpa ombak setiap detik, namun kembali niatku itu runtuh hari ini, sore t...
No comments:
Post a Comment