Hari ini diawali dengan guyuran hujan di pagi hari. Hujan pagi akhirnya jadi alasan bagiku untuk malas2an di rumah. Setelah melalui perang batin, akhirnya kuputuskan untuk tidak kemana-mana. Sudah terlalu lama aku tak berhadap-hadapan dengan telivisi. Sepertinya inilah saatnya, bercengkrama dengan televisi. Kelamaan di depan TV membuatku tertidur. Entah sampai berapa lama. Ketika terbangun, adzan Duhur sudah terdengar dari masjid. Terbangun menunaikan sholat kemudian lanjut lagi di depan TV. Perlahan rasa bosan mulai datang. Acara TV sudah tidak ada yang menarik. Mengingat ada teman yang mengajak nonkrong di warkop yang tadinya ku tolak karena aku lagi puasa. Tapi demi mengingat di warkop ada wifi gratis.... dengan semangat 45 aku bangun, prepare dan otw warkop. Dan akhirnya aku bisa duduk manis untuk menuliskan cerita ini. Cerita yang sebenarnya ingin kutulis dari minggu lalu namun baru sempat menuangkannya hari ini. Hmmm terlalu lama vskum menulis membuatku agak bingung merangkai kata. Ini adalah tentang perjalanan. Ya masih cerita perjalanan yang kulakukan bersama sahabat2ku di dua akhir pekan terakhir ini.
Hari Minggu lalu, atau akhir pekan lalu aku jalan2 ke Watampone. Sebenarnya aku lebih senang menyebutnya pulang kampung. Meski kampung sendiri, tapi sangat susah juga untuk sering2 pulang. Kesibukan kerja telah menyita banyak waktu. Hingga banyak hal yang dulu dengan mudah dapat kulakukan kini rasanya agak sulit. Sehingga kesenangan kecil pun kadang sangat membuat aku bahagia. Kesenangan kecil..., maksudku, mungkin bagi orang lain bukan apa2, tapi bagiku adalah SESUATU. Adalah Andev, Sahabatku ini dua minggu lalu memutuskan membeli sebuah sedan tua. Sedan butut yang kalo diliat dari tampilannya bikin selera jalan hilang. Catnya sudah terkelupas. Bahkan seharusnya mobil sedan ini bagusnya masuk salon dulu. Bersolek dulu. Tapi siapa peduli?
melepas pandang nun jauh, mencari bintang di balik kabut. bolehlah ia menjadi kisah, yang kututurkan lewat kataku. "a light of miracle"
Tuesday, February 07, 2017
Mr. Taysen, Happy Trip
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kunjungan Abang
Kepergian orang yang kau sayang senantiasa menyisakan duka meski kau tahu bahwa memang seperti itulah adanya. Dia harus pergi tanpa dapat di...
-
Sebenarnya aku ingin tegar laksana karang yang tak goyah meski di terpa ombak setiap detik, namun kembali niatku itu runtuh hari ini, sore t...
-
senin 2 Juli Pukul 8 tepat aku di simpul. Duduk di tempat biasa Nash duduk. Melakoni aktivitas yang sabtu kemarin masih dia lakoni. Hari per...
No comments:
Post a Comment