Thursday, July 17, 2008

menentukaN sikaP

Alhamdulillah, akhirnya aku bisa bernafas lega. Akhirnya aku bisa menyampaikan keputusanku atau tepatnya penolakanku padanya. Setelah sebelumnya sengaja mengulur waktu sehari dengan alasan sangat capek.

Memang sich ada rasa ga enak sama dia apalagi dia juga temen sendiri. Tapi demi Allah aku ga bisa lagi menghadapi pengadilan hati yang pasti akan mengadili aku habis2an (seperti sebelumnya), jika aku tidak menolak.

Setelah memberikan penjelasan panjang lebar, akhirnya dia bisa mengerti. Bisa kumengerti juga jika dia kesal sama aku. Apalagi dia harus nunggu semalam untuk ketemu aku, dan setelah semalam itu, aku malah menolak.

Yap akhirnya aku bisa tegas. Memang dari dulu juga mau nolak segala permintaan dia atau siapapun tapi.... kenapa dulu aku tidak mampu bicara? Dulu aku hanya merasa dongkol, bekerja dengan setengah hati. Atau kalau pun aku bisa larut dalam pekerjaan, maka berikutnya aku menyesal. Trus malamnya ga bisa tidur, merasa bersalah, berdosa.

Aku tidak mau ilmu yang aku punya aku salahgunakan. Walaupun dia meminta kepadaku diawali dengan kata TOLONG..!

Maafkan jika aku tidak bisa menolong kamu lagi. Untuk hal-hal tertentu aku akan menolak, bukan pada hari ini saja, tapi juga besok dan besok. Namun jika kau minta tolong untuk hal baik, benar dan halal, Insya Allah aku akan menolongmu.

No comments:

SEPATU BOOTS DI LAHAN KOSONG