Sunday, July 09, 2023

Janji Matahari

Aku selalu kagum kepada matahari. Ia selalu memenuhi janji kepada bumi meski kadang awan tebal menghalanginya. Ia seperti tak peduli kepada awan atau siapapun yang mengusiknya menunaikan janji. Baginya janji adalah janji, harus ditepati tepat pada waktu yang telah disepakati sebelumnya. Meski saat itu ada yang tidak mendukungnya.

Aku selalu kagum kepada matahari. Ia selalu menggunakan waktu dengan sempurna. Tidak menambah atau menguranginya. Meski saat itu masih berat baginya untuk pergi. Namun lihatlah, ketika sore tiba, ia turun sebagaimana biasa, melambai perlahan kepada bumi dengan janji besok akan kembali.

Aku selalu kagum kepada matahari. Ia yang tak menggantungkan rasa pada sesiapa. Ia melakukan dan menyelesaikan tugas sendiri. Baginya, apa yang ada padanya itulah miliknya yang dapat ia gunakan untuk sebaik mungkin tanpa mengganggu yang lain.

Aku selalu kagum kepada matahari. Ia tak sedikitpun menyerah kendati langit menyiram bumi, memotong larik sinarnya yang hangat. Pun ia tak marah kepada hujan. Ia berdiam diri ketika hujan mendesak turun. Ia menepi sejenak, lalu kembali menghangatkan bumi dengan sinarnya yang cemerlang.

Aku selalu kagum kepada matahari. Ia adalah pertanda perjuangan dimulai setelah bumi melepas penat dalam gelap. Sinarnya menjadi sumber semangat untuk bergerak.

No comments:

SEPATU BOOTS DI LAHAN KOSONG