Wednesday, September 06, 2006

mampukaH dirimU tuK tidaK menangiS

ketika matahari memilih sembunyi
berlindung dibalik tebalnya kabut
tak sedikitpun tunjukkan dirinya
pun segaris cahayanya tak terbagi tukmu
mampukah dirimu tuk tidak menangis?

ketika rembulan memilih menyepi
berselimut di balik pekat awan
tak secercah pun sinarnya ada
pun separuh wajahnya tak nampak
mampukah dirimu tuk tidak menangis?

ketika bintang memilih sendiri
redupkan sinarnya nun disana
tak berbagi kepada langit bumimu
pun rasinya tak terlihat
mampukah dirimu tuk tidak menangis?

ketika angin memilih berhenti
tertahan dibalik punggung gunung
tak sedikitpun desirnya berlalu
pun semilir hembusnya tak belai dirimu
mampukah dirimu tuk tidak menangis?

ketika hujan memilih menjauh
sembunyi dibalik mendung
tak setitikpun airnya menetes
pun gerimisnya tiada
mampukah dirimu tuk tidak menangis?

ketika embun memilih diam
mengering di ujung daun
tak setetes tersisa
pun sejuknya hilang menguap
mampukah dirimu tuk tidak menangis?





2 comments:

Ncoy said...

wah berat tuh...^^

Benderang langit bukan sinarnya
gulita malam bukan alatnya

kerlip mata bintang tak membutakan
begitu pula titik hujan...
jika mampu turun takkan tertahankan

ketika madu tertelan mampukah kau berurai ??
atau empedu termakan engkau tergelak ??

atiya said...

puisinya bagus banget .. aku lg nge blank niy
Keknya Asya lagi jalanin LDR yah :) .. yang sabar yah nduk :D

Telah Memilih

Bagaimana dia melewati hari tanpa adiknya, tanpa kakanya, tanpa sepupunya, tanpa teman=temanya. Kuseka lagi air mataku. Hari ke 3 anak-ana...