Monday, September 11, 2006

terpakU akU

terpaku aku
kala dirimu acuhkanku
bahkan teriakku akan namamu
bak angin berlalu di telingamu

terpana aku
kala dirimu diamkanku
bahkan ketika sapaku pekak- kan-mu
tak juga buatmu berpaling

tergugu aku
kala dirimu asingkanku
bahkan ketika langkahku mengejarmu
tak juga kau henti sejenak

sahabat,
marahmu,
diammu,
acuhmu,
akankah jadi jawaban segala tanyaku?

kutulis buatmu sahabat, semoga keceriaan dapat kembali kita miliki.

2 comments:

bebek said...

hummm..
ini terjadi beneran apa cuman sekedar puisi? kalo beneran kasian banged deh asya..
aku paling ga suka dicuekin dan diboongin...
coz ga enak banged dicuekin..
jadi moga ja itu hanya sekedar puisi dan ga terjadi beneran :P

asya said...

bek, it's real.
apa yang aku tulis benar2 terjadi padaku. hiks :((
aku sekarang nunggu sahabatku kembali seperti dulu :). sahabat:) baik2 disana yach:)

Telah Memilih

Bagaimana dia melewati hari tanpa adiknya, tanpa kakanya, tanpa sepupunya, tanpa teman=temanya. Kuseka lagi air mataku. Hari ke 3 anak-ana...