terpaku aku
kala dirimu acuhkanku
bahkan teriakku akan namamu
bak angin berlalu di telingamu
terpana aku
kala dirimu diamkanku
bahkan ketika sapaku pekak- kan-mu
tak juga buatmu berpaling
tergugu aku
kala dirimu asingkanku
bahkan ketika langkahku mengejarmu
tak juga kau henti sejenak
sahabat,
marahmu,
diammu,
acuhmu,
akankah jadi jawaban segala tanyaku?
kutulis buatmu sahabat, semoga keceriaan dapat kembali kita miliki.
melepas pandang nun jauh, mencari bintang di balik kabut. bolehlah ia menjadi kisah, yang kututurkan lewat kataku. "a light of miracle"
Monday, September 11, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Telah Memilih
Bagaimana dia melewati hari tanpa adiknya, tanpa kakanya, tanpa sepupunya, tanpa teman=temanya. Kuseka lagi air mataku. Hari ke 3 anak-ana...

-
senin 2 Juli Pukul 8 tepat aku di simpul. Duduk di tempat biasa Nash duduk. Melakoni aktivitas yang sabtu kemarin masih dia lakoni. Hari per...
-
Sebenarnya aku ingin tegar laksana karang yang tak goyah meski di terpa ombak setiap detik, namun kembali niatku itu runtuh hari ini, sore t...
2 comments:
hummm..
ini terjadi beneran apa cuman sekedar puisi? kalo beneran kasian banged deh asya..
aku paling ga suka dicuekin dan diboongin...
coz ga enak banged dicuekin..
jadi moga ja itu hanya sekedar puisi dan ga terjadi beneran :P
bek, it's real.
apa yang aku tulis benar2 terjadi padaku. hiks :((
aku sekarang nunggu sahabatku kembali seperti dulu :). sahabat:) baik2 disana yach:)
Post a Comment