Wednesday, October 31, 2007

bersamA rintiK hujaN

bersama rintik hujan yang tak kunjung reda
hantarkan dingin menusuk hingga ke tulangku
merenda harap
kulukis dilangit yang kelam
tanpa satu bintangpun berikan sinarnya


mungkin kelam ini adalah milikku
mungkin kelam ini sudah takdirku
ketika kau... matahariku
ketika kau bulanku
tak lagi beri sinarmu


diantara rintik yang hantarkan dingin
kugores pena, melukis di langit kelam
akan harapanku

1 comment:

Unknown said...

hidup tak seadil yang di sangka embun pagi
ratapan hati menguak malam yang semakin sepi
rinai hujan tak sangup menghibur luka yang lalu
gerangan apa yang terjadi biar membisu di relung kalbu

perjalanan hidup menghantarkan santun untuk menikmati hasil akhir
luka yang peri teramat dalam terasa nikmati jika dengan tersenyum
membumikan arti hidup dengan menghargai nafas kehidupan
akan melahirkan kesempurnaan hidup dengan manunggal bersama yang maha hidup.

by pejalan

SEPATU BOOTS DI LAHAN KOSONG